SIARANBEKASI.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi, melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK), telah mengambil langkah cepat untuk memperbaiki tanggul kritis yang jebol akibat tingginya debit air dari hulu sungai di Kecamatan Pebayuran.
Camat Pebayuran, Hasyim Adnan Adha, menyatakan bahwa Pemkab Bekasi telah melakukan penambalan dengan menurunkan alat berat, berupa excavator, ke lokasi tanggul irigasi yang jebol di Desa Sumbereja, Pebayuran.
“Alhamdulillah, hingga hari ini, kami telah menggunakan satu unit alat berat yang dikirim oleh Dinas DSDABMBK. Selain itu, Pemkab Bekasi juga melakukan normalisasi di sekitar bendungan tersebut (BKG 29),” ujarnya setelah meninjau lokasi tanggul yang jebol di Bendung Kedung Gede (BKG) 29, Kp. Cecendet, Desa Sumbereja, pada Kamis, 30 Oktober 2024.
Hasyim menambahkan bahwa sebelumnya, penanganan awal telah dilakukan oleh FPRB, Gapoktan, Unsur Muspika, dan masyarakat secara gotong royong dengan membuat turap sementara untuk mengurangi derasnya air agar tidak masuk ke area pertanian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagai langkah pencegahan di masa depan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan normalisasi yang lebih lanjut, guna mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.
“Harapan kami ke depan, Pemkab Bekasi dapat melanjutkan normalisasi sisa tanggul irigasi dari BKG 29 hingga BKG 32 dengan panjang kurang lebih 3 kilometer,” ungkapnya.
“Kami telah mengajukan permohonan normalisasi untuk empat desa, dan semoga dapat segera dilaksanakan pada tahun anggaran 2025,” tambahnya.
(Red)