10 Tahun Berdiri, Perguruan Seni Beladiri Tunggal Sejati Cimande Lahirkan Atlet Seni Beladiri Berprestasi

SIARANBEKASI.com – Perguruan seni beladiri Tunggal Sejati Cimande merupakan sebuah wadah yang mengajarkan seni beladiri tradisional sunda.

Perguruan Tunggal Sejati Cimande sendiri selain mengajarkan seni beladiri, juga memiliki filosofi yang kuat tentang kesabaran, ketenangan, dan kesadaran diri.

Seni beladiri Cimande memiliki teknik yang unik, seperti gerakan kaki yang kuat dan cepat, serta teknik pukulan dan tendangan yang presisi. Latihannya meliputi, latihan fisik, seni beladiri, serta meditasi.

Konsep dasar papat lima pancer, dengan memahami papat lima pancer Cimande, seorang praktisi Cimande dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan beladirinya.

BACA JUGA :  Sinergi Pemkab dan Polres Metro Bekasi Cegah Kenakalan Remaja

Di Setiamekar, Perguruan Tunggal Sejati Cimande sudah berdiri selama 10 Tahun, dan sudah banyak melahirkan atlet seni beladiri yang berprestasi. Hal itu dikatakan oleh Ketua Perguruan Asep Kusnadi.

“Pernah menjuarai festival pencak silat di purwakarta meraih juara 1, festival seni dan budaya di metland Tambun mendapat juara 1 juga, serta di Mustika Jaya, dari 8 peserta yang turun, semua meraih juara,” ujar Asep di lokasi perguruan, Selasa (04/02/2025).

BACA JUGA :  Pemkab Bekasi Lepas Kirab Kebangsaan dan Pawai Budaya

Lebih lanjut Asep menjelaskan, saat ini perguruan Tunggal Sejati Cimande memiliki 50 Anggota usia dewasa dan 20 untuk usia anak-anak. Dengan jadwal latihan tiga kali pertemuan dalam satu minggu.

“Selama satu minggu kami ada 3 kali pertemuan, selain latihan di perguruan, kami juga ada jadwal mengajar ekstrakulikuler di sekolah seminggu sekali,” sambungnya.

Sementara itu, Guru besar Dukas atau akrab di sapa Ncang Dukas mengatakan, bahwa perguruan Tunggal Sehati Cimande yang ada di Setiamekar memiliki tujuh orang pelatih.

BACA JUGA :  Kanit Reskrim Polsek Setu Pimpin Giat Pengarahan Pelajar Tentang Bullying dan Narkotika di SMPN 6 Setu

Dimana, masing-masing pelatih mengajarkan sesuai tingkatan anggota.

“Kami memiliki tujuh pelatih yang mengajarkan kepada anggota, di sesuaikan tingkatannya juga. Untuk kenaikan sabuk biasanya dilakukan setahun sekali,” imbuhnya

Perguruan Tunggal Sejati Cimande Desa Setiamekar hanya fokus pada kegiatan seni beladiri.

“Disini hanya seni beladirinya saja, tidak mempelajari teknik pengobatan,” pungkasnya.

Selain mengembangkan kegiatan seni beladiri Cimande, perguruan ini juga selalu melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *