SIARANBEKASI.com – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah meluncurkan aplikasi SI GETAK (Sistem Cegah dan Tangani Kekerasan).
Aplikasi ini bertujuan sebagai sarana pelaporan bagi siswa dan guru apabila terjadi kekerasan di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menyampaikan harapannya bahwa melalui aplikasi SI GETAK ini, tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan dapat dicegah.
Setiap individu, baik guru maupun siswa, diharapkan saling menegur dan mengawasi untuk mencegah kekerasan.
Dani Ramdan menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan sarana pelaporan, sehingga siswa, guru, dan masyarakat dapat melaporkan kejadian kekerasan di sekolah maupun di luar sekolah.
Namun, yang lebih penting adalah upaya pencegahan, sehingga orang-orang akan berpikir ulang sebelum melakukan kekerasan.
Sebagai bagian dari arahan Mendikbudristek, Dani Ramdan juga meminta agar seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Bekasi terus berkontribusi dalam dunia pendidikan, untuk mencetak generasi penerus menuju Indonesia Emas 2045, terutama dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang dimulai pada tahun 2024.
“Tentu ini merupakan upaya yang luar biasa keras, maka harus terus berjalan apa yang sudah dirintis kemajuannya dan kelebihannya dilanjutkan agar kita bisa melompat ke masa depan secara cepat, karena itu saya sangat menaruh harapan besar kepada pendidik untuk mengambil peran yang signifikan. Ini sangat strategis untuk membangun masa depan yang lebih cerah menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Iman Faturochman, menambahkan bahwa aplikasi SI GETAK akan memverifikasi siswa melalui Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), sehingga laporan yang masuk dapat segera ditindaklanjuti.
Selain itu, untuk mendukung pencanangan merdeka belajar, Disdik Kabupaten Bekasi telah membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berbagi ilmu dan keahlian dengan mengunjungi satuan pendidikan dan berkoordinasi dengan koordinator pendidikan di setiap kecamatan.
(Red)
1 komentar