SIARANBEKASI.com – Sebanyak 70 santri dan santriwati dari berbagai pesantren di seluruh Indonesia telah berhasil melewati seleksi ketat untuk bergabung dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Mereka yang telah lulus seleksi ini siap mewujudkan cita-cita mulia menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
Polri memberikan kesempatan emas bagi lulusan pesantren setiap tahunnya untuk ikut serta dalam proses rekrutmen anggota Polri melalui berbagai jalur pendidikan, termasuk pendidikan perwira dan tamtama.
Kegigihan dan dedikasi para santri dalam menjalani tahapan seleksi yang transparan dan adil berhasil membuktikan potensi mereka sebagai calon anggota Polri.
“As SDM Kapolri”, Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa setiap tahun Polri memberikan kesempatan yang sama bagi putra dan putri lulusan pondok pesantren untuk bergabung baik sebagai perwira, bintara, maupun tamtama Polri.
Berdasarkan data dari Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, dari total 70 santri yang lulus seleksi, 59 di antaranya dinyatakan lolos seleksi pendidikan Bintara.
Selain itu, dua santriwati juga berhasil mengukir prestasi gemilang dengan lolos seleksi pendidikan Bintara, dan sembilan santri berhasil melewati seleksi pendidikan Tamtama.
Proses seleksi yang dilaksanakan dengan prinsip BETAH (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis) menjadi landasan bagi Polri dalam mencari calon-calon anggota yang berkualitas dan memiliki komitmen tinggi terhadap tugas mulia sebagai pelindung masyarakat.
Dedi Prasetyo berharap keberhasilan para santri dan santriwati ini akan menjadi inspirasi bagi lulusan pesantren lainnya untuk berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Para calon anggota Polri ini telah meneguhkan bahwa cita-cita mulia dapat diraih melalui kesungguhan, integritas, dan semangat pengabdian.
Dengan bergabungnya para santri dan santriwati dalam institusi kepolisian, harapan besar terbuka lebar untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat, serta mewujudkan cita-cita untuk menjaga persatuan, keselamatan, dan keadilan di negeri ini.
Editor: Uje
