SIARANBEKASI.com – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi kini memasuki tahap berikutnya. Tiga kandidat terbaik yang telah lolos seleksi administrasi resmi mengikuti proses asesmen kompetensi yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat.
Asesmen ini merupakan bagian penting dari mekanisme seleksi terbuka dan kompetitif dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 15 Tahun 2019.
Kegiatan asesmen berlangsung selama dua hari, yakni pada 27–28 Oktober 2025, bertempat di Grha Merit, Kota Bandung. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya mewujudkan birokrasi daerah yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Ida Farida, menjelaskan bahwa tahapan asesmen ini bukan sekadar proses administratif, melainkan instrumen penting untuk menilai secara menyeluruh kompetensi, kapasitas kepemimpinan, dan integritas para calon pejabat tinggi daerah.
“Melalui asesmen ini, kami berupaya mendapatkan figur Sekretaris Daerah yang kompeten, profesional, berintegritas, dan memiliki wawasan strategis sosok yang mampu menjalankan peran Sekda secara optimal sebagai motor penggerak birokrasi pemerintahan daerah,” ujar Ida Farida.
Selama dua hari pelaksanaan, para peserta mengikuti berbagai rangkaian uji kompetensi yang komprehensif. Pada hari pertama, kegiatan difokuskan pada Computer Assisted Test (CAT) yang mencakup psikotes, simulasi kasus manajerial, serta ujian sosial kultural.
Rangkaian ini dirancang untuk mengukur kemampuan peserta dalam berpikir kritis, mengambil keputusan strategis, serta memahami dinamika sosial dan budaya dalam birokrasi pemerintahan.
Pada hari kedua, peserta menjalani wawancara kompetensi dan Leaderless Group Discussion (LGD), yaitu sesi diskusi kelompok tanpa pemimpin yang bertujuan menilai kemampuan berargumentasi, berkoordinasi, dan menunjukkan kepemimpinan kolektif dalam situasi dinamis.
“Melalui asesmen dua hari ini, kami ingin melihat lebih dalam karakter kepemimpinan, pola pikir strategis, kemampuan pemecahan masalah, serta sensitivitas sosial dari setiap calon. Sekretaris Daerah bukan hanya administrator, tetapi juga pemimpin yang mampu menggerakkan sistem birokrasi agar adaptif terhadap perubahan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ida Farida menekankan bahwa posisi Sekretaris Daerah memiliki peran strategis dalam memastikan kelancaran roda pemerintahan daerah, terutama dalam hal koordinasi lintas perangkat daerah dan penguatan reformasi birokrasi.
Dalam konteks pembangunan jangka menengah daerah, proses seleksi ini juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mendukung pelaksanaan visi “Kabupaten Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera.”
“Visi ini menuntut seluruh jajaran ASN untuk terus menghadirkan birokrasi yang efisien, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan publik. Sekretaris Daerah memegang tanggung jawab besar untuk memastikan seluruh perangkat daerah bergerak harmonis, selaras, dan fokus pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan proses seleksi ini akan sangat menentukan arah tata kelola pemerintahan ke depan, khususnya dalam membangun birokrasi yang lebih kolaboratif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, Ida berpesan kepada seluruh peserta agar memaknai asesmen ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai ruang refleksi dan pembelajaran untuk memperkuat kapasitas diri sebagai ASN yang unggul.
“Kegiatan asesmen ini merupakan bentuk komitmen kita untuk menghadirkan figur Sekda yang mampu menjadi penghubung kebijakan antara pimpinan daerah dan perangkat daerah, menggerakkan sinergi lintas sektor, serta mengawal implementasi program prioritas daerah dengan semangat kolaborasi dan inovasi,” ujarnya.
Sementara itu, Setiawan Wangsaatmaja, Asesor Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Utama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa asesmen ini menjadi instrumen penting dalam menilai kompetensi calon pejabat tinggi daerah secara objektif dan menyeluruh.
“Hari ini kami melaksanakan asesmen berbasis CAT yang mencakup psikotes serta simulasi kasus manajerial dan sosial kultural. Kami berharap seluruh peserta dapat fokus dan menunjukkan kemampuan terbaiknya, karena keberhasilan pada tahapan ini sangat bergantung pada usaha dan kesiapan masing-masing,” ungkap Setiawan.
Menurutnya, jabatan Sekretaris Daerah merupakan posisi tertinggi dalam struktur birokrasi pemerintahan daerah yang menuntut kualitas kepemimpinan, ketajaman berpikir, serta ketahanan menghadapi kompleksitas kebijakan publik.
Ia menegaskan bahwa BKD Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjaga independensi, transparansi, dan objektivitas dalam seluruh tahapan asesmen.
“Kami menilai dari berbagai sudut pandang agar hasilnya benar-benar komprehensif, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan akhirnya adalah menghadirkan pemimpin birokrasi yang visioner, berintegritas tinggi, dan mampu membawa Kabupaten Bekasi menuju tata kelola pemerintahan yang lebih maju,” pungkasnya.
(Red)











