Pemkab Bekasi Mantapkan Aksi Kolaboratif melalui Kick Off KAPAK Bekasi

SIARANBEKASI.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan Kick Off Aksi Perubahan KAPAK BEKASI (Kolaborasi Aksi Pentahelix Kabupaten Bekasi) sekaligus penandatanganan komitmen bersama untuk pencegahan dan penurunan stunting. Acara ini berlangsung di Aula KH Noer Ali, Gedung Bupati Bekasi, pada Jumat (14/11/2025).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi tersebut menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix, yang melibatkan pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan masyarakat. Upaya ini ditujukan untuk mempercepat penanganan stunting di Kabupaten Bekasi.

Wakil Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja, yang hadir mewakili Bupati Bekasi, menegaskan bahwa penanganan stunting membutuhkan kerja sama dari seluruh unsur.

Ia menyampaikan bahwa kolaborasi pentahelix merupakan kunci keberhasilan upaya penurunan angka stunting yang selama ini telah menunjukkan tren positif.

BACA JUGA :  Jalin Sinergitas, AWPI DPC Kabupaten Bekasi Kunjungi Bakesbangpol

“Kolaborasi itu wajib. Pemerintah, pengusaha, mahasiswa, dan media harus bergerak bersama. Kita tahu angka stunting di Kabupaten Bekasi sudah menurun, dan itu tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak,” ujarnya.

Wabup Asep menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh berbagai faktor, sehingga pencegahannya harus dilakukan secara komprehensif.

Mulai dari pemenuhan ASI, pemberian nutrisi dan vitamin, edukasi kepada masyarakat, hingga keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan.

“Pencegahan stunting dimulai dari pemenuhan nutrisi yang baik, ASI eksklusif, vitamin, hingga edukasi kepada orang tua. Di sinilah pentingnya kolaborasi. Media bisa menyebarkan informasi, perguruan tinggi melalui KKN dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, dan dunia usaha dapat berkontribusi melalui program CSR,” tutur Wabup.

BACA JUGA :  Halal Bihalal Forkopimda, Kabupaten Bekasi Punya Dua Agenda Besar

Ia menambahkan bahwa kontribusi dunia usaha tidak selalu berupa bantuan dana, tetapi dapat diwujudkan melalui kegiatan nyata seperti pemberian susu, vitamin, atau program kesehatan ibu dan anak.

Sementara itu, perguruan tinggi dapat memberikan pendampingan serta melakukan penelitian berbasis kebutuhan masyarakat.

Melalui inovasi KAPAK BEKASI, Wabup Asep optimistis percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan memberikan dampak yang luas.

“Harapannya, dengan kolaborasi pentahelix ini, Kabupaten Bekasi dapat terus menekan angka stunting di masa mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, Dwy Sigit Andrian, turut menyampaikan apresiasi atas hadirnya inovasi KAPAK BEKASI sebagai wadah kolaborasi pentahelix yang terbangun secara sistematis.

Ia menilai bahwa inovasi ini sejalan dengan kebutuhan daerah untuk memperkuat integrasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting.

BACA JUGA :  Kanit Reskrim Polsek Setu: Kami Tidak Beri Ruang Bagi Pelaku Kejahatan Jalanan

“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi aksi pentahelix KAPAK Bekasi sebagai penguatan lintas sektor dalam optimalisasi pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bekasi. Aksi perubahan ini bukan sekadar tugas diklat, tetapi inovasi yang benar-benar dibutuhkan pemerintah untuk mempercepat penurunan angka stunting,” ujar Sigit.

Ia menambahkan bahwa pendekatan pentahelix memberi ruang bagi seluruh unsur untuk berperan sesuai kapasitasnya.

“Di dalamnya ada pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha, akademisi, dan media. Kita bekerja bersama menjalankan program media menyebarkan informasi, perguruan tinggi memberikan edukasi, dan dunia usaha menghadirkan program CSR. Semua ini dilakukan agar angka stunting di Kabupaten Bekasi dapat terus menurun, bahkan jika memungkinkan mencapai nol,” jelasnya.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *